Oleh Bahrus Surur-Iyunk, Penulis buku Nikmatnya Bersyukur (Quanta Elexmedia Komputindo, 2018)
Kejujuran. Inilah pondasi terpenting dalam hidup. Inilah roh dari karakter seseorang. Jika kejujuran tidak ada, maka robohlah karakter, maka hancurlah moralitas. Apakah yang bisa dibangun diatas dasar kebohongan? Tidak ada!
Puasa memberi pelajaran penting pada kita agar hidup ini dijalani dengan kejujuran. Kita bisa menipu orang lain dengan cara seakan-akan kita berpuasa, tetapi sebenarnya diam-diam kita makan dan minum. Tidak ada orang tahu. Namun hal itu tidak kita lakukan. Kita berlapar-lapar dan berhaus-haus dengan penuh kejujuran. Sekalipun kita sendirian di suatu tempat, kita tidak mau membatalkan puasa. Jika orang berpuasa tetapi bicara bohong atau berbuat buhong maka puasanya sia-sia, tidak dipedulikan Allah SWT. Sabda Nabi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan bicara bohong dan meninggalkan perbuatan bohong serta berbuat bodoh, maka Allah tidak pedulikan orang itu meninggalkan makan dan minumnya (puasanya). HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
Kejujuran itu harus terus terbawa setelah puasa ramadlan selesai. Dengan cara itu kualitas hidup kita di hadapan manusia maupun dihadapan Allah nilainya meningkat. Sebuah perusahaan melakukan penelitian terhadap para pelanggannya. Sifat apa yang paling disukai dari para distributornya? Sifat jujur menduduki tempat paling tinggi di mata para konsumen. Kejujuran adalah dasar dari semua nilai kebaikan. Tidak ada kebaikan di sisi Allah tanpa kejujuran. Selain itu sifat jujur juga akan mendapat perhatian khusus dari Allah.
Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman. Taqwalah kepada Allah dan berkatalah kamu dengan ucapan yang benar. Allah akan membuat prilakumu baik dan mengampuni dos-dosamu. Barangsiapa patuh kepada Allah dan Rasulnya maka dia mendapatkan untung dengan keuntungan yang besar” ( Al-Ahzab/33: 70).
Ada dua hal yang diberikan Allah pada orang yang berprilaku jujur yaitu Allah akan membimbing orang itu sehingga selalu berprilaku baik. Kejujuran membuat suara hati nurani terdengar nyaring. Maka pemiliknya akan mendengarkan dengan baik suara hati nuraninya, dan dia akan berprilaku baik. Sedangkan orang yang bohong, suara hati nuraninya tidak lagi terdengar. Maka dia berjalan dalam kegelapan.
Pemberian kedua terhadap orang jujur adalah Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Setiap orang tentu pernah bersalah. Tetapi kesalahan orang yang jujur biasanya kesalahan yang tidak disengaja. Tidak ada orang jujur sengaja berbuat salah. Maka Allah mengampuni kesalahan itu. Karena itu Allah menyatakan di akhir ayat bahwa mereka akan mendapat keberuntungan yang besar. Gambar ilustrasi: dari kip.kapuaskab.go.id.