November 10, 2024
Bagikan:

Oleh Bahrus Surur-Iyunk

Banyak putra-putri kita yang sudah menghafalkan Al-Quran sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Mereka ada yang sudah hafal setengah juz, satu juz, dua juz dan bahkan ada yang lebih. Saat mereka lulus, mereka sangat dibanggakan oleh ayah ibu mereka. Orang tuanya bercerita atas prestasi itu.

Di antara anak-anak kita itu, ada yang melanjutkan ke SMP atau MTs Islam yang mewadahi kebiasaan tahfidz mereka. mereka bisa menambah hafalannya, meskipun sedikit. Setidaknya, hafalan mereka tidak hilang begitu saja. Ini artinya orang tua masih ikut menjaga hafalannya dengan menyekolahkan ke sekolah yang peduli tahfidz.

Yang mengenaskan adalah ketika di SD anak kita hafal 1 atau 2 atau 3 juz, eh.. setelah masuk SMP/MTs hafalan anak-anak kita itu hilang tidak membekas. Kita sebagai orang tua atau sekolah yang ditempatinya –bisa jadi– ikut berdosa karena tidak menfasilitasi dan mengarahkan anak-anak kita dalam menjaga hafalan Al-Quran mereka. Padahal, ada sekolah yang menfasilitasi untuk menjaga kebiasaan tahfidz mereka. Namun, kecenderungan pilihan dan pertimbangan duniawi kita ini kadang lebih besar daripada kepentingan agama.

Berawal dari keprihatinan dan agar tidak berdosa kepada Allah yang telah menurunkan Al-Quran, SMA Muhammadiyah I Sumenep sejak dua tahun yang lalu membuka Kelas Tahfidz. Kelas Tahfidz diberikan kepada siswa selama 6 hingga 8 jam pelajaran per minggu. Mereka dibimbing oleh dua guru tahfidz, yaitu Ustadz Mohammad Ali Wafa, imam tetap Masjid Darussalam Sumenep, dan Ustadz Rusydi, al-hafidz lulusan Ma’had Umar bin Khattab Surabaya/Sidoarjo.

Dalam rangka menjaga kecintaannya kepada Al-Quran, Setiap sebulan atau dua bulan sekali mereka diajak untuk mengadakan Daurah wa Tasmi’ wa Khatmil Qur’an, yang diadakan di masjid-masjid atau di rumah-rumah siswa/gurunya. Jika sudah hafal 3 juz mereka akan diberi reward (penghargaan). Yaitu, mereka akan diwisuda pada saat acara pelepasan siswa kelas XII (Pesta Matahari). Ayah atau ibunya diundang dan akan diberi mahkota sebagai tanda ucapan terima kasih kepada ayah bundanya yang telah mendukung kegiatan tahfidz mereka.

inilah bagian dari upaya menjadikan anak-anak pecinta Al-Quran yang pada nantinya dapat mengantarkan orang tua menuju ridha dan surga Allah. Amiin…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *