
Tenggelamnya Kapal Motor di perairan Giliyang Sumenep menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga yang ditinggalkan tetapi juga bagi masyarakat Sumenep pada umumnya. Bagaimana tidak, korban yang meninggal cukup banyak. Tragedi ini kemudian menjadi perhatian semua kalangan. Bukan hanya pihak pemerintah Kabupaten dan Provinsi jawa Timur, tetapi juga organisasi kemasyarakatan seperti Aisyiyah dan Muhammadiyah.
Aisyiyah sebagai ormas Islam perempuan juga ikut andil dalam penanganan tragedi ini. Hanya saja, apa yang dilakukan Aisyiyah agak sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan oleh banyak kalangan. Setelah semua korban ditemukan dan diidentifikasi di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep , Tim Perawatan Jenazah Aisyiyah dipercaya untuk menangani dan merawat sebanyak 19 jenazah yang ada. Tim Aisyiyah Sumenep ini merawat, mulai memandikan, mensucikan, mengkafani di kamar jenazah RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, hingga siap diangkat dan dikembalikan kepada keluarga korban. Tim Aisyiyah Sumenep, tentu saja, merawat jenazah perempuan dan anak-anak saja. Dan, ternyata, yang banyak menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak.
Tidak tanggung-tanggung, Tim Perawatan Jenazah Aisyiyah menangani 19 jenazah ini pada hari Selasa (18/6/2019), mulai pukul 15.00 (jam 03 sore) sampai jam 12 malam. Sisanya, dua jenazah lainnya diselesaikan secara susulan pada hari Rabu siang (19/6), karena baru ditemukan. Dengan kekuatan yang diberikan Allah, Tim Perawatan Jenazah Aisyiyah yang terdiri dari Bunda Nyai Hj. Mardiyah Hayati, M.Ag., Ibu Sri Daryanti, Ibu Hj. Rasiyah, S.Pd., Ibu Lilik dan Ibu Halimiyah, ini bisa menyelesaikan dengan baik.
Setelah disucikan oleh Tim Perawatan Jenazah Aisyiyah Sumenep yang biasa memberikan bimbingan ruhani di Rumah Sakit Islam Kalianget ini, jenazah para korban dishalatkan di masjid Rumah sakit. Dan yang bertindak sebagai imam adalah Bapak Drs. KH. Moh. Yasin, M.Hi, Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Sumenep.
Kita doakan semoga para korban yang meninggal khusnul khatimah, diampuni dosa-dosanya dan diterima amal kebaikannya. Keluarga yang ditinggalkan dan diuji dengan kejadian ini pun diberi kesabaran oleh Allah dan diganti dengan yang lebih baik. Amin ya Rabb al-alamin.